CIUMAN (Cerita Pendek)
Dina berdiri di depan pintu, wajahnya penuh harap seperti remaja yang menunggu salam dari idola K-pop. Tapi, seperti biasa, Raka hanya meraih kunci motor, mengucapkan 'Bye, Yank,' lalu melenggang pergi. Tanpa ciuman. Lagi. Dina menghela nafas, “Astaga, suami siapa sih gak peka begini!?” gumamnya sambil mencabuti sticky note kuning di sudut kanan cermin kamar mereka. Di situ tertulis dengan huruf kapital: ‘Happiness is like a kiss. You must share it to enjoy it.’ Pesannya jelas kan? Tapi entah bagaimana Raka malah membacanya seperti pengumuman ramalan cuaca. “Ini benar-benar tidak bisa dibiarkan!” batin Dina geram. Di kepalanya, dia mulai menyusun rencana-rencana ‘cerdas’ agar Raka tahu apa yang dia inginkan. *** Keesokan harinya Dina gak beranjak dari tempat tidur, ia hanya mengerang saja ketika suaminya membangunkan dia untuk bikinkan sarapan. Akhirnya Raka membuat telur ceplok sendiri. Saat Raka berjongkok di pinggir kasur dan bertanya, “Kamu Sakit?” Dina memegangi keningnya...