Ketidakpastian



Tidak ada ketidakpastian, kalau kau membaca kejadian menggunakan kamus tinta Tuhan yang telah kering. Semua telah diatur—teratur. Ketidakpatian hanya ada dalam ruang-ruang perasaan manusia. Ruang dimana manusia terbatas pada pengetahuan masa depan yang diapit oleh tembok waktu dan juga jarak. Tapi memang begitulah Allah telah memutuskan, wa maa uutiitum minal ‘ilmi illa qoliil, tidaklah kamu diberi ilmu hanya sedikit.

Namun jika kau perhatikan lebih jauh, ruang ketidakpastian itu, telah membuka ruang-ruang lain; doa, harapan, juga ihsan sebagai implementasi dari doa dan harap. Di ruang-ruang tadi itulah kita akan menemukan hakikat kesejatian kemanusiaan kita. Bahwa kita adalah makhluk yang lemah, yang hanya harus berharap, berdoa, dan berusaha. Selebihnya adalah ketawakkalan terhadap takdir.

Ketika kau telah berpindah dari ruang ketidakpastian menuju ruang doa, harap dan ihsan, pada dasarnya kau sedang berpindah dari ruang galau menuju ruang ketenangan. Hingar-bingar ketakutan yang timbul dari peperangan antara hati dan pikiranmu akan mereda seketika. Kau akan menemukan keheningan yang membawamu pada pertemuan antara dirimu dengan Tuhan. Bercakap dalam bahasa yang tidak dibahasakan, bermesra dalam kemesraan yang tak terteka.

Bersabarlah, di balik tidap kabut, ada cuaca cerah menanti. Di balik setiap ketidak pastian, pasti ada kepastian yang sudah diatur—teratur. Kau hanya tinggal menyiapkan diri saja.

18/02/2012
*Gambar diambil dari sini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memaknai Ulang Framework Bisnis

Penguin

CIUMAN (Cerita Pendek)