Mencoba
Semua kita tidak ada yang tahu masa depan. Toh, masa
lalu yang telah kita lalui juga kadang tidak pernah betul-betul terencana. Ada tangan
takdir yang punya otoritas merubah beberapa rencana yang kita tuliskan dalam
tanggal, peta hidup atau juga janji-janji. Dan jadilah kita seperti sekarang
ini. Di sini, saat ini. Lihat saja di cermin, satu jerawat merah kecil pun,
sebenarnya tidak ada dalam rencanamu, tapi dia tetap ada.
Maka Tuhan enggan melihat hambanya yang kerap kali bertanya
kapan datangnya Qiyamat kepada Nabi. Karena tugas manusia, adalah untuk
mencoba. You never know if you never try. Mencoba dan memperbanyak
pilihan. Mengetahui karena mencoba adalah lebih baik daripada tidak tahu karena
tidak mencoba.
Dan bagaimana dengan ketakutan-ketakutan?
Ketakutan yang muncul setelah kau mencoba adalah bentuk lain
dari keseriusan. Ketetapan hati yang menjelma menjadi rasa was-was. Tentu saja
kau tidak akan melihat seorang anak SMA yang berencana tidak mau lulus ujian
untuk merasa takut. Nabi juga diperintahkan untuk menggambarkan hari qiamat, sampai-sampai
kita merasa tinggal di dunia hanya pada
waktu dhuha saja. Sehingga muncul
ketakutan yang menggerakkan. Kaannahum yauma yarounaha lam yalbatsu illa ‘asyiyyatan
au dhuhaha. Bukan ketakutan yang membekukan.
17/02/2012
*Gambar diambil dari sini
Komentar
Posting Komentar