Pilihan
Dua jalan ambang pilih
selalu berujung cabang sama-sama pipih
berbaris orang di atas bulu
tujuan tertuju tak jelas pintu
replika kecil neraka hulu
Terbakar di dalam
tanpa satu pun wadah tuk bercerita
hanya ada wajah-wajah berbayang
yang hanya lukisan terpajang
mendengar tapi tak mendengar
Kata lembut tak pernah datang
dalam dunia yang tak pernah tenang
dengan cita yang terus terbang
mencari perisai tuk berkata lantang
aku ada untuk menang
Hanya ada bisik berisik
menelisik hati tuk terus bergidik
gemetar kaki juga kungkungan bilik
menutupi matahari yang sedang naik
hingga perjuangan tak lagi punya lirik
Klaten, 19/07/2012
Komentar
Posting Komentar